normal
bold
narrow
normal
bold
Mengenal 'Irfan
Murtadha Muthahhari

Mengenal 'Irfan

Meniti Maqam-Maqam Kearifan

Iiman (Jun 2002)
#72
I
9799666740
| Softcover
120 pages | Indonesia | Indonesia

Genre

  • Irfan

Personal

Purchased 2003 at Ekuator.com
Condition Sangat Bagus
Quantity 1
Read
Added Date May 29, 2014 04:51:49
Modified Date Dec 19, 2019 10:10:36

Credits

Translator C. Ramli Bihar Anwar

Details

First Edition Yes

Notes

Murtadha Muthahhari adalah salah seorang ulama intelektual kontemporer yang paling produktif (prolifik). Beliau tak henti-hentinya menulis sejak menjadi siswa sampai tahun syahadah-nya. Banyak karya-karyanya, termasuk buku ini, dimaksudkannya antara lain untuk memenuhi kebutuhan (umat) dan menyumbang bagi pemahaman yang sistematis dan tepat terhadap Islam dan masalah-masalah masyarakat Islam. Tak heran kalau Hamid Algar, seorang peneliti The Indonesian Society for Middle East Studies, menyebut beliau sebagai ''secara sendirian membina unsur-unsur utama sebuah kepustakaan Islam kontemporer''.

Salah satu karakter khas buku ini -- yang rujukan utamanya adalah kitab tasawuf terpenting dari filosof besar Ibn Sina (Avicenna), Al-Isyarat wa Al-Tanbihat - adalah tingkat relevansinya yang begitu tinggi dengan masalah masyarakat Islam kontemporer. Meskipun materi yang diulas adalah sejenis tasawuf-filosofis yang -- meminjam kata Madjid Fakhry, seorang guru besar filsafat Georgetown University -- ''rasional'' (irfan), yang dikenal amat rumit dan kompleks, tetapi, di tangan Muthahhari, materi itu sungguh menjadi begitu hidup, menyentuh, praktis dan mudah, di samping gizi rasionalitasnya yang amat memukau. Dengan begitu, buku ini tidak saja menjawab dahaga spiritual, melainkan juga intelektual:

Pertama, secara simpatik dan bertanggung jawab, Muthahhari mengusulkan bagaimana sikap terbaik (proporsional) kita memandang ilmu 'Irfan - yang dirintis Ibn Arabi - ini, baik yang teoritis maupun praktis. Kedua, melalui ulasan singkat padat tentang tokoh-tokoh sufi berikut mutiara karya-karyanya, beliau mencermati perkembangan 'irfan dari masa ke masa, sejak awal kelahirannya sampai masa kontemporer. Dari sini beliau mencatat berbagai perubahan signifikan 'irfan yang tejadi di masa kontemporer. Ketiga, secara meyakinkan, beliau menyebut perujukannya pada Al-Isyarat karya Ibn Sina itu sebagai ''jalan terbaik mengenal perjalanan ruhani secara singkat dan padat''. Tak kalah pentingnya, yang terakhir, beliau menguak sisi-sisi keunikan dari beberapa istilah khas 'irfan praktis, tanpa melibatkan istilah-istilah 'irfan teoritis (filosofis)-nya yang terlalu rumit dan teknis.